k

Kamis, 05 Agustus 2010

sekilas info tentang kucing

Kucing Belang Tiga

Kucing adalah salah satu hewan peliharaan paling populer di dunia. Sayapun termasuk salah satu penyayang hewan lucu ini. Sejak mata ini bisa melihat dunia, sejak itulah saya sudah mengenal yang namanya kucing dan bersahabat dengan hewan ini. Saya bukan pencinta kucing jenis tertentu, bahkan cenederung tidak peduli apakah kucing yang saya pelihara itu adalah keturunan ras murni ataupun kucing campuran. Hal paling penting bagi saya adalah justru kepuasan saat berhasil memelihara mereka dengan baik dan punya teman bermain di rumah.
Satu hal yang menarik dan tidak lepas dari pengamatan saya adalah setiap kali saya memiliki kucing Calico (three colors cat), jenis kelaminnya selalu betina. Saat saya masih duduk dibangku sekolah dasar, sempat juga saya berdiskusi dengan ayah saya dan bertanya pada beliau tentang fenomena yang menurut saya aneh. Kenapa yah Pak kucing Calico itu selalu betina?. Saat itu tidak ada jawaban yang bisa diberikan dan beliau hanya bisa menyetujui bahwa memang hal ini sangat aneh. Semenjak diskusi singkat kami di halaman rumah, kami mulai memperhatikan setiap kali kami melihat kucing Calico, dan sepanjang ingatan saya kucing Calico yang kami amati memang selalu betina.



Memasuki bangku SMA sesaat setelah belajar hukum Mendel serta mempelajari sedikit ilmu genetika, kembali saya teringat dengan fenemona aneh tentang kucing Calico. Mulai berpikir dan membuat teori, apakah mungkin kucing Calico itu selalu betina karena motif bulu kucing itu disebabkan oleh suatu mutasi yang bersifat mematikan (lethal) pada jenis kelamin jantan?. Tidak ada bukti yang mendukung teori saya saat itu (dengan kata lain, saya tidak serius mencari tahu saat itu), tapi yang jelas saya simpan ide itu walaupun sempat terlupakan. Akhirnya, di pertengahan tahun 2006 inilah saya menemukan jawaban dari pertanyaan saya 19 tahun yang lalu. Saat sedang membuka buku ‘Genetics’ dan mencoba menyusun bab ‘Introduction’ dalam thesis saya, tidak sengaja saya membuka satu bab khusus yang membahas tentang kucing dan motif bulunya. Kucing Calico dibahas secara khusus dalam salah satu sub Bab-nya. Sangat menarik ternyata pengaturan warna bulu kucing itu, kalau diresumekan seperti inilah jawaban dari pertanyaan saya 19 tahun yang lalu:

Kucing ‘Calico’ selalu bejenis kelamin betina hal ini disebabkan warna hitam dan warna oranye dikodekan pada kromosom X. Sehingga hanya kucing betina yang memiliki 2 buah kromosom X sajalah yang mungkin memiliki spot warna hitam dan warna oranye dalam satu tubuh. Bagaimana warna ini dihasilkan? Ternyata pada setiap kromosom X mengandung gen pengkode warna hitam dan warna oranye. Spot warna hitam pada kucing “Calico” dihasilkan dari aktifasi gen pengkode warna hitam dan inaktifasi gen pengkode warna oranye pada kromosom X lainnya di dalam satu sel. Jika hal sebaliknya terjadi, maka warna yang muncul adalah oranye. Jadi pada satu sel hanya mungkin diekspresikan satu warna saja yaitu hitam atau oranye. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya spot berwana hitam dan oranye pada kucing Calico. Sedangkan warna putih sebagai dasar dihasilkan dari proses yang berbeda, warna ini di kodekan oleh gene autosomal S dimana protein yang dihasilkan dari gen tersebut berfungsi untuk mencegah pigmentasi pada sel. Lantas, kenapa tidak semua sel mengekspresikan protein anti-pigmentasi ini padahal gen ini ada di semua sel? Jawaban untuk pertanyaan ini sampai saat ini belum diketahui. Kucing yang mengkode homozygous gene SS (homozygous = mengkode informasi genetik yang sama pada kromosom yang diwariskan oleh ibu dan ayah) akan memiliki warna putih lebih banyak daripada kucing yang mengkode heterozygous gene Ss (heterozygous = mengkode informasi genetik yang berbeda pada kromosom yang diwariskan oleh ayah dan ibu ). Oleh karena itu kucing ‘Calico’ ada yang memiliki warna dasar putih yang dominan dan spot hitam-oranye dalam jumlah yang sedikit saat memiliki gen homozygot SS dan hal sebaliknya akan terjadi saat kucing tersebut memiliki gen heterozygote Ss.




Gambar 1: Calico/Tricolour Cat (foto diambil dari wikipedia)

Jadi, memang benar adanya kalau kucing Calico itu selalu berjenis kelamin betina, tetapi penyebabnya ternyata bukan karena mutasi seperti yang saya pikirkan. Motif bulu tiga warna ini selain jenis ‘Calico’ seperti gambar di atas, ada juga yang dinamakan sebagai ‘Tortoiseshell’ (Gambar 2). Pada kucing jenis ini, ketiga warna lebih melebur sehingga tidak membentuk spot yang jelas seperti halnya pada kucing Calico. Jenis kucing Tortoiseshell ini umumnya adalah betina, jantan Tortoiseshell sangat jarang ditemukan dan kalaupun ada Tortoiseshell jantan selalu sterile.


Gambar 2 : Tortoiseshell (foto diambil dari wikipedia)

Kucing jantan hanya memiliki satu kromosom X, sehingga spot warna yang dihasilkan dan muncul pada permukaan tubuhnya hanya mungkin dua warna saja (Bicolors Cats) yaitu hitam atau oranye saja dengan warna latar putih. Saat warna putih dan warna hitam berpadu dan membentuk pola tertentu yang menyerupai tuxedo maka dinamai juga dengan nama ‘Tuxedo’ (Gambar 3).


Gambar 3 : Tuxedo (foto diambil dari wikipedia)

Ternyata pengaturan motif bulu kucing ini sangat kompleks juga. Banyak gen yang terlibat untuk menghasilkan berbagai macam pola dan motif bulu kucing ini. Pengaturan warna dan motif pada kucing Siam (Gambar 4) misalnya, melibatkan mutasi pada gen pengkode enzyme Tyrosinase (enzyme yang mengubah Tyrosine menjadi Melanin). Tyrosinase mutan menjadi sangat sensitif terhadap perubahan suhu, enzyme tersebut menjadi tidak aktif pada suhu tinggi dan hanya aktif pada suhu dingin. Sehingga pembentukan Melanin (pigmen pada bulu kucing) hanya terjadi di daerah yang lebih dingin pada bagian tubuh kucing. Misalnya saja pada muka, hidung, kuping dan ekor. Kucing Siam yang hidup di daerah beriklim dingin akan mempunya warna yang lebih gelap dibandingkan mereka yang tinggal di daerah beriklim tropis/panas.



Gambar 4 : Kucing Siam (foto diambil dari wikipedia)

Menarik sekali mempelajari genetik kucing ini, Yang membuat saya sedih, ternyata kucing ini juga merupakan hewan yang dipelajari untuk kemudian digunakan sebagai hewan model untuk analisis genetik pada beberapa penyakit keturunan dan penyakit infectious pada manusia * liat di sini

Wah..wah, ngeri juga membayangkan hewan peliharaan seperti kucing dijadikan hewan percobaan di laboratorium. Rasa-rasanya saya tidak akan pernah sanggup untuk menggunakannya sebagai hewan percobaan. Mencit saja sudah cukup membuat hati ini menderita dan ngilu melihatnya, apalagi kalau kucing yang saya gunakan.


Induk kucing makan anaknya ?
Sebenarnya terdapat suatu penjelasan mengenai mitos yang selama ini beranggapan bahwa induk kucing akan memangsa anak jantannya yang berbulu belang tiga.

Hal ini terpaksa induk kucing lakukan karena pada umumnya kucing jantan belang telon dilahirkan dalam kondisi ringkih. Kucing jantan belang berstamina lemah lantaran memiliki jumlah kromosom yang berlebihan. Sehingga ia akan mengalami gangguan hormonal. Sang Induk tak rela jika keadaan tersebut menimbulkan gangguan kesehatan bagi anak-anak kucing yang lain. Tradisi kanibalisme semacam itu juga dianut oleh Si tikus musuh bebuyutan kucing. Menurut Barbara French dalam artikelnya yang berjudul Tortoises, Calicos and Tricolor Cats kemungkinan dilahirkannya kucing belang telon berkelamin jantan hanya sebesar 1 : 10.000. Itu pun bisa dipastikan bahwa kucing belang telon berkelamin jantan tersebut fertil alias mandul.

0 komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer